Wednesday, May 7

6: sukma

di persisiran pantai itu,

terdiam jasadku memerhati ke arah samudera,

seketika aku dilanda ombak kerinduan,

sesaat kemudian, sepintas angin kegelisahan menerpa.


di persisiran pantai itu,

dalam kebiruan langit yang dipenuhi rindu,

dalam kehijauan tumbuhan yang mencambahkan cinta,

dalam kemerahan mentari kasih di ufuk barat,

terdiam jasadku menikmati keindahan Sang Pencipta.


sukma yang terbatas pada pandangan zahir,

hanya Dia yang mengetahui isi kandungannya,

dan hanya pada Dia, sang pemilik jasad dan sukma ini, aku bergantung.


Z.M.

Monday, November 21

4: pendam


dalam keramaian,
dalam ruang yang penuh dengan orang,
mataku hanya terhenti di satu tempat,
di tepat dua mata kamu.

dalam suasana hingar-bingar,
dalam lebatnya hujan di luar,
telingaku hanya mendengar pada satu lagu,
disaat engkau berbicara.

dalam setiap langkah,
dalam setiap ujar,
dalam setiap senda,
akan selalu ada namamu.

mungkin rasa ini tidak pernah hilang
mungkin ia tidak pernah terluput dari hati
mungkin juga aku yang buta selama hampir sedekad ini

lalu aku harus bagaimana?
apa aku biar saja egoku menakluki jiwa?
seandainya aku bisa...

mana mungkin aku menyakitimu,
mana mungkin aku mampu mengujarkan rasa ini,
mungkin selayaknya biar Sang Pemilik Hati sahaja yang tahu
dengan bersaksikan si bulan yang setia di langit.

Monday, April 25

3: tiga tahun yang lalu

This contains an image of:

Sudah 3 tahun berlalu. Setiap orang di sekeliling ku berubah. Cuaca juga berubah mendadak. Orang-orang di sekitarku berjalan dengan laju setiap waktu. Di pagi hari gerimis, di tengahari sang suria mulai menyinar, dan seketika di malam hari bayu sepoi-sepoi bahasa menerjah. Bangunan-bangunan tinggi tumbuh bagaikan cendawan selepas hujan. Yang siang berkerja sebagai warga syarikat mega, malam harinya merata-rata menghantar pesanan makanan. Kelihatan seperti semua orang di sekelilingku tahu apa tujuan mereka tiap-tiap hari. 

Aku disini masih kaku. Masih bersembunyi di ceruk kamar. Sepertinya langkahku terhenti pada 3 tahun lalu. Aku masih di belakang, melihat orang-orang mengejar impian dan cita-cita mereka. Langkah mereka jauh dan aku tidak berdaya mengejarnya. Lalu, aku ditinggalkan sendirian. Melihat orang-orang ini melangkah dengan pantas setiap hari membuatkan aku lelah. Aku tidak punya tujuan, tidak punya arah, seolah-olah aku sesat di tengah-tengah kota New York. Bandar yang sangat moden dan dipenuhi bangunan-bangunan tinggi. Jujur, aku takut. Tidak ada orang yang aku kenali dan yang mengenali aku disini. 

Aku memang telah ditinggalkan bersendiri,disini. 
Di 3 tahun yang lalu.

Thursday, April 8

2: ilusi



Hembusan bayu lembut terhempas ke pipi,

Menjagakan aku dari lena seketika,

Diamati dengan teliti,

Dia dihadapanku berdiri,

Menunggu,

Memerhatikanku,

Perlahan dia mendekati,

Menarikku kedalam pelukan,

Hangat,

Seperti di rumah bondaku,

Erat tanganku mengelilingi tubuhnya,

Wangian tubuhnya menusuk,

Harum,

Seperti di pesisir pantai,

Tenang dan nyaman,

Kemudian dia menghampiri,

Perlahan dia mendekati,

Membisik ke telingaku,

"Jumpa lagi,"

Deruan ombak memecah keheningan,

Hembusan bayu lembut terhempas ke pipi,

Menjagakan aku dari lena seketika.


Z.M.

Friday, February 12

1: di ketika ini


Di ketika ini,

Ada yang lagi berjuang dalam gelapnya malam

Ada yang berjuang di ruangan maya,

Ada yang berjuang di ruangan pesakit,

Ada yang berjuang diatas meja,

Ada yang berjuang diatas lebuhraya.


Di ketika ini,

Ada yang berusaha mengecap mimpi,

Ada yang sedang mengecap mimpi dalam lena,

Ada juga yang sedang mengecap mimpi dalam batas waktu.


Di ketika ini,

Andai engkau sedang berjuang mahupun leka mengecap mimpi,

Majulah,

Perbesarkan langkahmu,

Perkuatkan akalmu,

Berusahalah,

Kerana di ketika ini,

Ada yang tidak peduli,

Ada yang walang hati,

Ada juga yang hanya menanti....

Apa esok masih akan tiba?


Z.M.

6: sukma

di persisiran pantai itu, terdiam jasadku memerhati ke arah samudera, seketika aku dilanda ombak kerinduan, sesaat kemudian, sepintas angin ...